Cerpen B.Indonesia ; Contoh Cerpen



Janji Dion
(karya: Bella Tania Putri)

Mempunyai orang tua tuna rungu bukan alasan Dion untuk menjadi seorang yang lemah, rasa sayang dan perhatian Dion pada ibunya sangat tulus ia berikan, begitu pula ibunya pun amat menyayangi Dion.
“lo ngerti gak sih yang dijelasin sama buk Titi?” kata Hana berbisik pada Dion saat pelajaran Fisika, “ya gue ngeri kok, emang kenapa?” sahut Dion, “demiapapun gue gak ngerti sama sekali, ngebosenin banget tau gak” rengek Hana, Dion pun tersenyum sambil berkata “Tenang, ntar lo gue ajarin kok”. Melihat mereka berdua yang sedang berbisik itu bu Titi menegur mereka untuk fokus atas materi yang ia berikan, namun dengan raut bosan Hana menganggukan kepalannya.
                Rutinitas di sekolah pun akan segera berakhir saat menunggu bel berbunyi 5 menit lagi, saat bel pulang berbunyi Hana teringat akan janji Dion untuk mengajarinya Fisika sebab esok akan ada  tes yg biasa bu Titi lakukan pada siswanya. “Dion lo janji kan mau ngajarin gue fisika hayoooo” kata Hana, “iya Han, maunya kapan?”, “nanti gue kerumah lo deh pulang sekolah ini oke?”, kemudian Dion menentang “eh eh gak usah, gue aja yang kerumah lo Han, gue gak masalah kok”, “lah kan gue yang butuh, jadi gak mungkin gue yang datengin rumah lo Dion”, “udah udah gak masalah kok”. Memang tiap orang yang ingin mengunjungi rumah Dion untuk alasan apapun Dion selalu menolak, alasannya ya karena kehidupan ekonomi Dion berada dibawah teman temannya. Karena, semenjak SMP banyak teman temannya yang sering mengolok olok Dion karena ekonomi keluarganya yang rendah itu, ditambah Ibu Dion yang Tunarungu itu. Ia merasa lebih baik menghindari daripada harus mendengar tiap olokan yang akan keluar dari mulut mulut teman Dion saat mengetahui kondisi keluarga Dion.
                Ada sesuatu hal yang membuat Dion pulang telat hari itu, ternyata Dion ditawari untuk mengikuti Olimpiade Fisika oleh bu Titi, tanpa pikir panjang Dion langsung menerima tawaran itu. Lalu bu Titi memberikan materi materi apasaja yang harus dipelajari Dion itulah yang menjadi alasan Dion pulang terlambat hari ini.
                Tanpa sepengetahuan Dion ternyata Hana telah sampai dirumah Dion, ternyata rasa penasaran Hana begitu kuat, akhirnya ia berhasil menemukan rumah Dion dan begitu mengejutkan Hana ternyata rumah Dion tak seperti bayangan Hana. Dengan muka kesel dan rasa jijik Hana saat melangkahkan kakinya menuju rumah Dion ia menemui seorang ibu yang ternyata itu ibu Dion. Saat Ibu Dion seolah mengajak bicara Hana dengan bahasa isyaratnya itu dan Hana merasa semakin bingung. Dan saat itu Dion datang, “Han, lo kok udah sampai duluan dirumah gue?” dengan raut wajah cemas Dion, “lo kok gitu sih Dion, pantas aja lo gak pernah cerita sama gue kalo lo punya ibu bisu” balas Hana, “gue gak mau lo tau tentang ini Han”, “kok gue jadi males ya temenan sama lo setelah tau ini” kata Hana sambil pergi meninggalkan Dion. Ada rasa sesal dalam hati Dion akan hal ini, namun apadaya semua ini sudah terjadi dan akhirnya teman teman Dion juga bakal mengetahui tentang hal ini.
                Keesokan harinya, Dion bermaksud meminta maaf kepada Hana, namun Hana sangat kecewa akan Dion, Hana hanya mendiami Dion karena rasa kecewa Hana yang besar pada Dion membuat Dion ingin  memberi tau  Hana bahwa Dion ingin bersungguh sungguh meminta maaf pada Hana dengan cara memenangkan olimpiade Fisika itu dan kemenangan itu Dion khususkan untuk sahabatnya Hana.
                Tiap tiap hari Dion belajar dengan giat untuk memenangkan olimpiade itu, dengan semangatnya itu Dion ternyata Hana selalu melihat usaha Dion. Namun, Hana tetap mendiami Dion sambil menunggu kemenangan yang akan diraih oleh Dion.
                 Sampai tiba dihari olimpiade itu, ternyata Dion bertemu kembali saingiannya semenjak SMP itu, ternyata Caca juga mengikuti olimpiade Fisika sama seperti Dion. Dion terus memenangi tiap babak sampai akhir akhirnya ia masuk ke babak final. Ternyata Hana diam diam datang untuk melihat  Dion berlomba, betapa terharunya Hana ketika melihat Dion Berhasil masuk kebabak final. Tanpa disengaja rupanya Dion meghadapi Caca saat babak final. Dion merasa cemas karena Dion tau kemampuan Caca berada diatas Dion, namun Dion tetap berusaha dan berdoa semoga ia mampu memenangkan olimpiade ini.
Saat babak final  dimulai, skor Dion mengungguli Caca. Dion tersenyum dan ia menatap wajah wajah disekelilingnya. Ia merasa terkejut saat ia melihat Hana. Dion tersenyum saat menatap wajah Hana namun Hana tetap terlihat cuek pada Dion. Memasuki babak terakhir Dion malah terus memikirkan sikap Hana padanya sampai sampai Caca terus mengunggui skor Dion. Dion mulai berpikir Hana harus memaafkan Dion, caranya adalah menepati janji Dion untuk memenangkan Olimpiade Fisika ini.
Saat babak akhir Caca dan Dion menepati hasil seri dan mereka harus berjuang untuk saling memenangkan perlombaan ini, namun nasib berkata lain Dion kalah cepat dengan Caca saat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh sang juri. Akhirnya Dion hanya dapat menempati juara kedua, raut muka sedih terlihat pada diri Dion tatkala melihat Hana. Namun, Hana tersenyum bahagia saat melihat Dion, Dion pun senang saat itu, Hana berkata amat bangga pada Dion walaupun ia tidak dapat menepati janjinya, namun Dion telah berusaha untuk membuat Hana memaafkan dirinya. Melihat perjuangan Dion itu, akhirnya Hana bersahabat baik lagi pada Dion. Dion mendapatkan uang dari hasil lomba itu, uang itu ia tabungkan guna untuk biaya kuliahnya kelak.
Jujur ditiap keadaan memang suatu hal penting, tidak semua perjuangan hanya melihat hasil akhir, namun sebuah proses untuk meraih kesuksesan itu. Kegagalan bukanlah akhir namun hanya sebuah kerikil untuk lebih maju kedepannya.                                      

Komentar