Makalah Bahasa dan Komunikasi Verbal

 

BAHASA DAN KOMUNIKASI VERBAL

 

 

http://srsteflin.files.wordpress.com/2012/12/logo-unsri.png

 

 

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK

 

Bella Tania Putri                                              01011181722030

Isma Mudhiah

Nurul Humairah Nofanetta

Soumi Ramadayanti

 

 

 

DOSEN PENGAJAR:

    Drs. Ansori, M.Si.  

 

           

 

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI

DAN PERGURUAN TINGGI FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN 2017/2018

 


 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1              LATAR BELAKANG

Manusia adalah makhluk sosial. Mereka hanya dapat hidup berkembang dan berperan sebagai manusia dengan berhubungan dan bekerja sama dengan manusia lain. Salah satu cara terpenting untuk berhubungan dan bekerja sama dengan manusia adalah komunikasi.

Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting dan kompleks bagi kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia lain, baik yang sudah dikenal maupun yang tidak dikenal sama sekali. Komunikasi memiliki peran yang sangat vital bagi kehidupan manusia, karena itu kita harus memberikan perhatian yang seksama terhadap komunikasi.

Komunikasi verbal (verbal communication) adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.

 

1.2              RUMUSAN MASALAH

a.       Apa yang dimaksud komunikasi verbal?

b.      Apa saja unsur komunikasi verbal?

c.       Apa fungsi bahasa sebagai bentuk komunikasi verbal?

d.      Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran komunikasi verbal?

e.       Apa fungsi dari komunikasi verbal?

f.       Apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan komunikasi verbal?

g.      Bagaimana komunikasi verbal yang efektif?

 

1.3              TUJUAN

a.       Dapat mendefinisikan Komunikasi verbal

b.      Mengetahui apa saja unsur komunikasi verbal

c.       Mengetahui fungsi bahasa sebagai bentuk komunikasi verbal

d.      Mengetahui factor factor yang mempengaruhi kelancaran komunikasi verbal

e.       Mengetahui fungsi dari komunikasi verbal

f.       Dapat membedakan kelebihan dan kekurangan komunikasi verbal

g.      Dapat berkomunikasi verbal dengan efektif


 

BAB II

PEMBAHASAN

 

 

2.1              KOMUNIKASI VERBAL

            Komunikasi verbal (verbal communication) adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide,  pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.

§  Contoh :

Komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media, contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain.

 

 

2.2       UNSUR KOMUNIKASI VERBAL          

Potter dan Perry (1987) mengidentifikasi bahwa komunikasi verbal sangat dipengaruhi beberapa faktor yaitu denotative and connotative meaning (kemaknaan), vocabulary (perbendaharaan kata), pacing (kecepatan), intonation (nada suara), clarity dan brevity (kejelasan dan keringkasan), dan timing and relevance (waktu dan relevansi). Kemaknaan dari kata, kalimat, atau bahasa yang digunakan seseorang menjadi hal yang sangat relevan untuk dikaji dan dimengerti oleh orang yang sedang melakukan proses komunikasi verbal. Sebab bisa jadi satu kata akan mengandung beribu makna.

Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu:

·           Bahasa

Pada dasarnya bahasa adalah suatu sistem lambang yang memungkinkan orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa verbal entah lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan antara warganya satu sama lain.

Bahasa memiliki banyak fungsi, ada tiga fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi itu adalah:

a.       Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita

b.      Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama manusia

c.       Untuk menciptaakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.

·           Kata

Kata merupakan inti lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah lambang yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang, barang, kejadian, atau keadaan. Makna kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang.

 

2.3       FUNGSI BAHASA SEBAGAI BENTUK KOMUNIKASI VERBAL

Bahasa dianggap sebagai suatu sistem kode verbal. Bahasa didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan alunan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas.

Menurut Larry Barker, bahasa memiliki 3 fungsi sebagai berikut:

1.                  Penamaan (naming/labeling)

Penamaan merupakan fungsi bahasa yang mendasar. Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasi objek, tindakan, atau orang yang menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam berkomunikasi

2.                  Interaksi

Fungsi interaksi merujuk pada berbagai gagasan dan emosi yang dapat mengundang simpati pengertian ataupun kemarahan dan kebingugan

3.                  Transmisi Informasi

Yang dimaksud dengan fungsi transmisi informasi adalah bahwa bahasa merupakan media untuk menyampaikan informasi kepada orang lain. Bahasa merupakan media transmisi informasi yang bersifat lintas waktu, artinya melalui bahasa dapat disampaikan informasi yang menghubungkan masa lali, masa kini, masa depan sehingga memungkinkan adanya kesinambungan budaya dan tradisi.

Dari keseluruhan komunikasi yang kita lakukan, ternyata komunikasi verbal hanya memiliki porsi 35 %, sisanya adalah komunikasi nonverbal. Dengan porsi demikian pun, bahasa masih memiliki keterbatasan yaitu:

a.      Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek

Kata-kata adalah kategori untuk menunjuk pada objek tertetu . Tidak semua kata tersedia untuk menunjuk pada objek.

b.      Kata-kata bersifat ambigu dan konstektual

Dikatakan bersifat ambigu karena kata-kata merepresentasikan persepsi dan interprestasi orang-orang yang berbeda.

c.       Adanya pencampuradukan fakta dan penafsiran.

Dalam berbahasa kita sering mencampuradukkan fakta, penafsiran dan penilaian.

 

 

2.4       FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELANCARAN KOMUNIKASI VERBAL

1.         Faktor Intellegensi

Orang yang memiliki intellegensi yang tinggi biasanya memiliki banyak pembendaharaan kata dibandingkan orang yang memiliki intellegensi rendah.

2.         Faktor budaya

Setiap budaya memiliki bahasa yang berbeda-beda. Seperti di Indonesia yang memiliki keragaman suku. Suku Sunda, Batak memiliki bahasanya masing-masing.

3.         Faktor Pengetahuan

Orang yang memiliki pengetahuan banyak akan mendorong yang bersangkutan untuk berbicara lancar dengan pembendaharaan kata yang banyak

4.         Faktor Kepribadian

Orang memiliki sifat pemalu, atau pendiam biasanya sedikit berbicara pada orang lain disebabkan tidak terbiasa berkomunikasi.

5.      Faktor Biologis

Adanya kelainan sehingga mengganggu saat berbicara.

6.      Faktor Pengalaman

Orang yangbanyak berkomunikasi baik berbicara dengan orang lain, individu atau massa, akan dapat berbicara secara lancar.

 

 

2.5       FUNGSI KOMUNIKASI VERBAL

Secara garis besar fungsi komunikasi Verbal ada dua, yaitu fungsi terhadap masyarakat dan fungsi terhadap individu.

Menurut Lasswell dan Wright ada empat fungsi sosial, yaitu:

a.       Pengawasan lingkungan.

b.      Korelasi antarbagian dalam masyarakat terhadap lingkungannya.

c.       Sosialisasi.

d.      Hiburan.

Kemudian menurut Lazarsfeld dan Merton fungsi sosial adalah:

a.       Memberikan status.

b.      Memperkokoh norma-norma sosial.

Fungsi terhadap individu ada tujuh, yaitu:

a.       Pengawasan atas pencarian informasi.

b.      Mengembangkan konsep diri.

c.       Fasilitas dalam hubungan sosial.

d.      Substitusi dalam hubungan sosial.

e.       Membantu melegakan emosi.

f.       Pelarian dari ketegangan dan keterasingan.

g.      Sebagai bagian dari kehidupan rutin atau ritualisasi.

 

 

2.6       KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KOMUNIKASI VERBAL

§     KELEBIHAN

1.      Komunikasi dapat disampaikan melalui tulisan maupun lisan

2.      Komunikasi verbal dapat digunakan untuk membahas kejadian masa lalu, ide atau abstaksi.

3.      Komunikasi menggunakan kata-kata akan lebih mudah dikendalikan daripada dengan menggunakan bahasa isyarat ( gerakan badan/tubuh) atau ekspresi wajah

§     KEKURANGAN

1.      Dalam paparan verbal selalu terdapat redundansi, repetisi, ambiguity, dan abtraksi

2.      Adanya keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek.

3.      Kata-kata mengandung bias budaya.

4.      Diperlukan lebih banyak waktu untuk mengungkapkan pikiran kita secara verbal. Sehingga dari segi waktu, pesan verbal sangat tidak efisien.

5.      Kata-kata yang disampaikan dalam suatu percakapan hanya membawa sebagian dari pesan.

 

 

2.7       KOMUNIKASI VERBAL EFEKTIF

Adapun komunikasi verbal yang efektif harus :

1.        Jelas dan Ringkas

Komunikasi yang efektif harus sederhana, pendek dan langsung. Makin sedikit kata-kata yang digunakan makin kecil kemungkinan terjadinya kerancuan. Kejelasan dapat dicapai dengan berbicara secara lambat dan mengucapkannya dengan jelas. Penggunaan contoh bisa membuat penjelasan lebih mudah untuk dipahami. Ulang bagian yang penting dari pesan yang disampaikan. Penerimaan pesan perlu mengetahui apa, mengapa, bagaimana, kapan, siapa dan dimana. Ringkas, dengan menggunakan kata-kata yang mengekspresikan ide secara sederhana.

§  Contoh: “Katakan pada saya dimana rasa nyeri anda” lebih baik daripada “saya ingin anda menguraikan kepada saya bagian yang anda rasakan tidak enak.”

2.         Perbendaharaan Kata

Komunikasi tidak akan berhasil, jika pengirim pesan tidak mampu menerjemahkan kata dan ucapan.

§  Contoh: Banyak istilah teknis yang digunakan dalam keperawatan dan kedokteran, dan jika ini digunakan oleh perawat,  klien dapat menjadi bingung dan tidak mampu mengikuti petunjuk atau mempelajari informasi penting. Ucapkan pesan dengan istilah yang dimengerti klien. Daripada mengatakan “Duduk, sementara saya akan mengauskultasi paru-paru anda” akan lebih baik jika dikatakan “Duduklah sementara saya mendengarkan paru-paru anda

3.         Arti Denotatif dan Konotataif

Arti denotatif memberikan pengertian yang sama terhadap kata yang digunakan, sedangkan arti konotatif merupakan pikiran, perasaan atau ide yang terdapat dalam suatu kata.

§  Contoh : Kata serius dipahami klien sebagai suatu kondisi mendekati kematian, tetapi perawat akan menggunakan kata kritis untuk menjelaskan keadaan yang mendekati kematian. Ketika berkomunikasi dengan klien, perawat harus hati-hati memilih kata-kata sehingga tidak mudah untuk disalah tafsirkan, terutama sangat penting ketika menjelaskan tujuan terapi dan kondisi klien.

4.         Selaan dan Kesempatan Berbicara

Selaan perlu digunakan untuk menekankan pada hal tertentu, memberi waktu kepada pendengar untuk mendengarkan dan memahami arti kata. Kecepatan dan tempo bicara yang tepat turut menentukan keberhasilan komunikasi verbal.

§  Contoh : Selaan yang lama dan pengalihan yang cepat pada pokok pembicaraan lain mungkin akan menimbulkan kesan bahwa perawat sedang menyembunyikan sesuatu terhadap klien. Perawat sebaiknya tidak berbicara dengan cepat sehingga kata-kata tidak jelas. Selaan yang tepat dapat dilakukan dengan memikirkan apa yang akan dikatakan sebelum mengucapkannya, menyimak isyarat nonverbal dari pendengar yang mungkin menunjukkan. Perawat juga bisa menanyakan kepada pendengar apakah ia berbicara terlalu lambat atau terlalu cepat dan perlu untuk diulang.

5.         Waktu dan Relevansi

Waktu yang tepat sangat penting untuk menangkap pesan.

§  Contoh: Bila klien sedang menangis kesakitan, tidak waktunya untuk menjelaskan risiko operasi. Kendatipun pesan diucapkan secara jelas dan singkat, tetapi waktu tidak tepat dapat menghalangi penerimaan pesan secara akurat. Oleh karena itu, perawat harus peka terhadap ketepatan waktu untuk berkomunikasi. Begitu pula komunikasi verbal akan lebih bermakna jika pesan yang disampaikan berkaitan dengan minat dan kebutuhan klien.

6.         Humor

Dugan (1989) mengatakan bahwa tertawa membantu pengurangi ketegangan dan rasa sakit yang disebabkan oleh stress dan meningkatkan keberhasilan perawat dalam memberikan dukungan emosional terhadap klien. Sullivan dan Deane (1988) melaporkan bahwa humor merangsang produksi catecholamines dan hormon yang menimbulkan perasaan sehat, meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit, mengurangi ansietas, memfasilitasi relaksasi pernapasan dan menggunakan humor untuk menutupi rasa takut dan tidak enak atau menutupi ketidak mampuannya untuk berkomunikasi dengan klien.


 

BAB III

PENUTUP

 

3.1                   KESIMPULAN

Komunikasi verbal tersebut dipergunakan manusia guna mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud merek, menyampaikan fakta, data, serta informasi dan menjelaskannya. Dalam komunikasi verbal itu bahasa memegang peranan penting. Bahasa yang digunakan seseorang biasanya mengisyaratkan arti khusus yang kadang hanya dimengerti oleh komunitas tempat individu berada.setiap individu memiliki bahasa yang berbeda-beda namun tetap memiliki arti atau tujuan yg sama dalam berkomunikasi.

Kemaknaan dari kata, kalimat, atau bahasa yang digunakan seseorang menjadi hal yang sangat relevan untuk dikaji dan dimengerti oleh orang yang sedang melakukan proses komunikasi verbal. Komunikasi secara verbal tersebut akan memberikan informasi yang cukup jelas maknanya karena disampaikan secara langsung oleh individu.

 

3.2       SARAN

Bagi kita dan generasi akan datang harus sepatutnya untuk mengetahui dan memahami komunikasi yang efektif dalam komunikasi verbal.  Kepada para pembaca jika ingin lebih mengetahui tentang “jenis-jenis komunikasi” dapat kita baca buku atau majalah-majalah yang memuat tentang jenis-jenis komunikasi serta mencari di internet.

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

https://rusdihamid374.wordpress.com/2014/02/05/makalah-komunikasi-verbal-dan-non-verbal/

https://www.academia.edu/9730116/Komunikasi_verbal_dan_non_verbal

http://silashendri.blogspot.co.id/2015/05/tugas-makalah-komunikasi-verbal-dan-non.html

http://sosiologimenulis.blogspot.co.id/2014/06/makalah-komunikasi-verbal.html

https://rennydund.wordpress.com/2010/12/24/hello-world/

 

 

Komentar