Ringkasan Materi Ekonomi Makro

 

UANG, INSTITUSI KEUANGAN DAN PENAWARAN UANG

PENAWARAN UANG DAN KEGIATAN PEREKONOMIAN

 

Apa alasan sesorang meminta uang tunai?

·         Menurut J.M. Keynes, orang senang memegang uang secara tunai karena tiga alasan, yaitu motif transaksi, motif berjaga-jaga, dan motif spekulasi.

1.      Motif Transaksi (Transactional Motive)

Orang memegang uang untuk memenuhi dan melancarkan transaksi-transaksi yang dilakukan dengan orang lain.

2.      Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive)

Orang biasanya berjaga-jaga karena tidak tahu pasti peristiwa apa yang akan menimpanya di masa depan.

3.      Motif Spekulasi (Speculative Motive)

Motif spekulasi bertujuan memperoleh keuntungan dengan mengetahui secara baik situasi pasar yang akan terjadi di masa yang akan datang. Keuntungan itu akan diperoleh, jika yang diramalkan itu benar-benar terjadi.

Selain itu, alasan seseorang meminta uang tunai sebagai cadangan apabila terjadi biaya tak terduga dalam keadaan darurat (biaya overhead) sehingga uang tunai sangat di butuhkan untuk aktivitas transaksi

 

Apakah bank sentral dapat mencetak uang logam dan uang kertas secara terus menerus atau tetap sesuai dengan instruksi pemerintah?

·         Bank sentral mencetak uang kartal (kertas dan logam) sesuai dengan kebutuhan perekonomian, yaitu sesuai dengan besarnya output/produksi nasional. Misalnya, output kita senilai rp. 1000 trilyun. Maka sebaiknya BS menvetak uang sebanyak rp. 1000 trilyun. Apa yang akan terjadj kalau kelebihan atau kekurangan? Kelebihan uang (MS=Money Suply=jumlah uang beredar) akan menyebabkan inflasi. Kekurangan MS akan menyebabkan deflasi.

 

Apa arti inflasi dan deflasi?

·         Inflasi : suatu keadaan dimana harga barang secara umum mengalami kenaikan secara terus menerus atau terjadi penurunan nilai uang dalam negeri. sedangkan

·         Deflasi :  suatu keadaan dimana terdapat peristiwa penurunan harga barang umum secara terus menerus atau terjadi peningkatan nilai uang.

 

*      Yang perlu kamu fahami sekarang adalah: apa arti jumlah uang beredar (JUB), jumlah uang dalam peredaran. JUB dalam arti sempit, JUB dalam arti luas. Apa saja contoh2nya. Bagaimana proses terciptanya uang giral oleh bank umum, dan seterusnya. Setelah faham teori permintaan dan pebawaran uang, Selanjutnya, baru membahas Kebijakan moneter.

 

Menurut teori "Irving Fisher" perubahan dalam uang beredar akan menimbulkan perubahan yang sama cepatnya terhadap harga² barang, pertanyaan saya : apa hubungan dari kedua hal tersebut sehingga saling mempengaruhi satu sama lain ?

·         MV = PT

M=Jumlah uang beredar.

V=Kecepatan uang berpindah dari seorang ke orang lain (kebiasaan berapa lama seseorang memegang duit, sebelum dibelanjakan).

P=Tingkat harga.

T=Jumlah barang yang tersedia (Ouput nasional)

V dan T dalam jangka pendek dianggap tetap.

Variabel M dan P mudah berubah setiao saat.

 

Apabila M naik, maka P akan naik, bila M turun P akan turun, agar persamaan dibatas tetap seimbang.

Misalnya:

M=10, V=5, P=2, T=25.

10x5 = 2x25

50=50

 

Bila M naik menjadi 15, bgm P? ..

15x5 =..?.×25 ...

àgar 75=75...?

P harus naik menjadi 3 (3×25=75)

 

Kalau M turun menjadi 5, berapa P?          

Jika M = 5,

5x5=...?×25 agar menjadi 25=25

Maka p turun menjadi = 1

 

5x5=1x25

25=25

 

Oleh karena itu..

*      Tugas Bank Sentral dalam pengendalian stabilitas perekonomian menggunakan instrumen Jumlah Uang Beredar (JUB atau Money Supply..M). Utk mengatasi inflasi, pengangguran dan nilai tukar mata uang.

 

 

 

 

 

Proses penciptaan uang Giral oleh Bank Umum.

Bermula dari adanya uang Kartal (kertas dan logam) yang dipegang masyarakat (misalnya:Rp.10.000). Uang tersebut ditabung oleh Tuan A di Bank dalam bentuk rekening giro/rekening koran (demand deposit), yang setiap saat bisa diambil di Bank dengan menggunakan Cheque. Selanjutnya, uang tersebut oleh Bank sebagaian disimpan sebagai cadangan (reserve) di Bank Sentral, dan sebagain dipinjamkan ke nasabah ( Tuan B). Tuan B menggunakan uang itu utk membeli barang dari Tuan C. Tuan C menabungkan uang dari Tuan B tadi di Bank, dan seterusnya.

 

Berapa banyak uang giral tercipta dalam suatu periode hingga tidak ada lagi sisa uang utk dipinjamkan oleh Bank?

·         tergantung pada berapa persen dari uang itu yg harus disimoan Bank di Bank Sentral sebagai cadangan atau Minimum Reserve Requirement (R).

Kalau R=10%, artinya Bank 1 harus menyimpan uang tabungan giro 10% (rp.1.000), dan dapat memberikan pinjaman sebesar 90% (rp.9.000).

Bank kedua menerima tabunga giro rp. 9.000. Lalu 10% untuk cadangan (rp.900), dan dipinjamkan 90% (rp.8.100).....dst.

 

Total uang giro (uang berdar) tercipta dalam suatu periode adalah sebesar D.

D= k x S

k = angka pengganda uang (money multiplier)

k= 1/R

R= Cadangan minimum di BS

S = Tabungan giro awal.

 

Kalau :

R = 10% (0,1)

S = Rp.10.000

D = 1/0.1 × RP.10.000

D = Rp. 100.000.

Jadi uang yang awalnya rp. 10.000 diperbanyak oleh sitem perbankan menjadi rp. 10x lipat. Mengapa? Karena adanya angka penggada uang (money multiplier)...

k = 1/R....k=1/0.1= 10

 

Kalau R naik menjadi 20% (0,2), maka total uang giral akan menjadi 5x lipat atau rp. 50.000. Mengapa?

Karena k=1/0,2= 5

 

Kalau R turun menjadi 5%, maka uang giral tercipta menjadi Rp. 200.000. Mengapa? Karena k=1/0.05=20.

 

 

*      Kesimpulan.

1)      Uang kartal adalah uang inti. Tidak akan ada uang giral tanpa adanya uang kartal.

2)      Kalau cadangan minimum bank umum di Bank Sentral naik, maka jumlah uang giral (jumlah uang beredar..JUB) yang tercipta akan berkurang.

 

Contoh di atas.. R 10% naik menjadi 20%...Total giral turun dari rp.100.000 menjadi Rp. 50.000.

Jika R turun, maka total uang giral tercipta akan meningkat. R 10% turun menjadi 5%, .... total giral naik dari rp.100.000 menjadi rp. 200.000.

 

Jadi kalau pemerintah melalu BS mau menurunkan JUB, caranya adalah menaikan R, dan sebaliknya...


 

KEBIJAKAN MONETER DALAM MENGATASI INFLASI DAN PENGANGGURAN

 

bagaimana cara mengatasi Inflasi dengan menggunakan kebijakan moneter.

·         Kebijakan moneter adalah segala bentuk kebijakan yang diambil pemerintah di bidang moneter (keuangan) yang tujuannya untuk menjaga kestabilan moneter agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan moneter meliputi.

1)      Kebijakan Penetapan Persediaan Kas

Bank sentral dapat mengambil kebijakan untuk mengurangi uang yang beredar dengan jalan menetapkan persediaan uang yang beredar dan menetapkan persediaan uang kas pada bank-bank. Dengan mengurangi jumlah uang beredar, inflasi dapat ditekan.

2)      Kebijakan Diskonto

Untuk mengatasi inflasi, bank sentral dapat menerapkan kebijakan diskonto dengan cara meningkatkan nilai suku bunga. Tujuannya adalah agar masyarakat terdorong untuk menabung. Dengan demikian, diharapkan jumlah uang yang beredar dapat berkurang sehingga tingkat inflasi dapat ditekan.

3)      Kebijakan Operasi Pasar Terbuka

Melalui kebijakan ini, bank sentral dapat mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menjual surat-surat berharga, misalnya Surat Utang Negara (SUN). Semakin banyak jumlah surat-surat berharga yang terjual, jumlah uang beredar akan berkurang sehingga dapat mengurangi tingkat inflasi.

 

·         mengatasi inflasi dengan kebijakan moneter antaranya :

1.      Menambah Hasil Produksi

Pemerintah dapat memberikan subsidi atau membuat peraturan yang mendorong pengusaha-pengusaha menjadi lebih produktif sehingga hasil produksinya bisa bertambah. Dengan adanya hasil produksi yang lebih banyak, akan ada banyak barang yang bisa dibeli masyarakat, sehingga jumlah uang beredar bisa kembali seimbang.

2.      Mempermudah Masuknya Barang Impor

Pemerintah juga bisa menyeimbangkan jumlah uang yang beredar dengan menetapkan kebijakan yang mempermudah masuknya barang impor. Seperti dengan penurunan bea masuk impor atau membuat peraturan yang mempermudah impor.

3.      Menstabilkan Pendapatan Masyarakat

Inflasi juga bisa ditanggulangi dengan menjaga tingkat upah (tidak membiarkan gaji yang naik terus menerus) sehingga biaya produksi perusahaan bisa ditekan dan harga barang menjadi lebih rendah.

 

Pertanyaan untuk 3 orang. Apa Jenis inflasi (nama inflasi) yang dapat diatasi dengan kebijakan moneter?

·         Demand pull inflation terjadi ketika permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa relatif lebih tinggi dibandingkan kemampuan pasar untuk menyediakan kebutuhan tersebut pada waktu itu. Sebagai contoh, menjelang hari raya, biasanya harga barang-barang kebutuhan pokok, makanan ringan dan pakaian mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan kebutuhan masyarakat yang relatif meningkat dibandingkan biasanya

AD > AS                                                                                           

Permintaan agregat lebih besar darinpada penawaran agregat.

Permintaan keseluruhan > penawaran keseluruhan.

Jadi, kebj. Moneter itu diarahkan untuk menurunkan AD....sedemikian rupa sehingga AD=AS. Kalau AD=AS...maka harga stabil, kesemoatan kerja tersedia, rakyat makmur.

·        AD=C+I+G+(X-M).

Permintaan Agregat berasal dari belanja konsumen (C), belanja investasi (I), belanja Pemerintah (G), dan Ekspor Netto (X-M).

Variabel yang dapat dipengaruhi langsung oleh Kebj. Moneyer adalah Investasi (I). I dipengaruhi oleh tingkat bunga (interet rate... i ). Jika i naik, maka I akan turun. Jika i turun, maka I naik.

Utk menurunkan AD....turunkan I. Cara menurunkan I...dengan menaikan i. Bgm cara menaikkan i? ..turunkan JUB.

Jadi, cara mengatasi (menurunkan) Inflasi:

Turunkan JUB... i turun.. I turun AD turun...harga turun (inflasi turun).

 

Tapi, bagaimana cara menurun JUB?

kebj.moneter:

1.      Operasi pasar terbuka: ..Jual surat berharga pemerintah (Obligasi, SBI)..shg uang yang ada di masyarakat kembali ke BI, dan pemerintah...JUB turun

2.      MeNaikkan Rasio Cadangan Minimum (R) bank umum di Bank Sentral (BS). Bila R naik...Total Uang Giral (JUB) tercipta akan turun (lihat diskusi kemarin)

3.      Menaikkan tingkat bunga diskonto (bunga surat berharga BS). Bunga SBI naik, maka bank umum dan.lembaga keuangan lainnya akan lebih untung membeli SBI daripada meminjamkan uang ke masyarakat. Akibatnya, JUB berkurang.

Berkurangnya JUB akibat dari ketiga tindakan di atas..menyebabkan tingkat bunga bank umum akan naik, sehingga biaya pinjaman utk Investasi naik, akhirnya Investasi turun. Invesatsi turun, AD akan turun. AD turun (asumsi: AS tetap), maka tingkat inflasi turun.

 

Bagaimana cara menurunkan tingkat Pengangguran dengan kebijalan moneter?

·         Pengangguran karena AD<AS. Barang banyak tersedia, sementara permintaan menurun, shg peesdiaan barang menumpuk di gudang, kapasitas produksi diturunkan...jumlah tenaga kerja dikurangi (PHK). Orang yangbtadinya bekerja jadi penganghuran, sementara orang yang cari kerja tidak dapat pekerjaan. Jadi pengangguran meningkat.

Solusi....Naikkan AD sedemikian rupa shg tercapai keseimbangan AD=AS....harga stabil dan seluruh TK terserap.

 

Bgm cara menaikkan AD dengan Kebj. Moneter?

·         Naikkan JUB...i turun..I naik...AD naik....kegiatan  ekonomi meningkat...lapangan kerja tersedia, pengangguran turun.

 

Bgm cara menaikkan JUB?

1.      Operasi Pasar Terbuka.

Pemerintah /BS MEMBELI KEMBALI surat berharga (obligasi, SBI) yang sudah terjual, shg bank-bank umum dan.lembaga keuangan serta masyarakat yang menjual surat2 tsb kembali mendapatkan uangnya plus bunga/bagi hasil. JUB naik.

2.      Menurunkan R.

Bila R menurun, maka money multiplier meningkat (lihat artikel kuliah kemarin), Total Giro yg tercipta (JUB) meningkat.

3.      Menurunkan tingkat bunga diskonto (D).

Turunnya bunga diskonto membuat simpanan bank umum dan masyarakat dalam bentuk surat berharga pemerintah (SBI dan obligasi) jadi kurang menguntungkan bila dibandingkan dengan memberikan pinjaman kepada masyarakat/nasabah. Hal ini akan mendorong bank umum untuk meningkatkan pemberian.pinjama ke masyarakat. Dengan demikian, aliran uang meningkat di masyarakat..JUB naik.

 

Jenis pengangguran apa yang bisa diatasi dengan kebinakan moneter tersebut?

·         pengangguran Siklikal (Cyclical Unemployment)

Pengangguran ini terjadi karena maju-mundurnya ekonomi suatu negara. Ketika perekonomian mengalami kemunduran daya beli masyarakat pun akan menurun. Akibatnya perusahaan akan mengurangi produksi dan perusahaan banyak memberhentikan karyawannya.

 

Pengangguran siklikal...karena turunnya kegiatan ekonomi (turun/mundur saja...bukan maju-mundur..!!)...resesi ekonomi...AD<AS.

 

 

 


 

ANALISIS AD-AS

 

 

AE (Aggregate Expenditure) itu menjelaskan "hubungan antara tingkat perbelanjaan yang akan dilakukan dalam perekonomian pada berbagai tingkat pendapatan nasional" dengan asumsi bahwa suku bungan dan harga tetap,

AD (Aggregate Demand) menjelaskan hubungan antara "tingkat harga dengan perbelanjaan riil dalam perekonomian".

 

Pada analisis AE, tingkat harga dan  bunga dianggap tetap. Sementara analisi AD, tingkat harga dan bunga bisa berubah.

 

Model matematikanya (fungsinya) sama:

AE = C+I+G+(X-M)

AD = C+I×G+(X-M)

 

Variabel G dan X dianggap variabel eksogen, karena tidak dipengaruhi oleh tingkat bunga, JUB dan pendapatan nasional (Y).

 

Variable C dipengaruhi oleh tingkat pendapatan dispisable (Yd). C = a - b Yd.

Yd dipengaruhi oleh tingkat pajak (T). Yd = Y-T.

Kalau T naik, maka Yd turun...C akan turun

Dan, sebakiknya.

T turun, Yd naik...C naik.

 

Gambar a dan b...dinamakan kurva estrem Keynes, dan ekstrem Klasik.

Ekstren Keynes...Kurva AS HORIZONTAL..Kondisi PENGANGGURAN PARAH.

Ekstrem Klasik...Kurva AS  VERTIKAL...Kondisi FULL EMPLOYMENT.

 

Pada saat kurva AS horizontal, setiap ada kenaikan AD akan dapat menaikkan pendapatan nasional (Y) tanpa diikuti oleh kenaikan tingkat harga (P). Mengapa? Karena banyak sekali orang menganggur, uang menganggur, bahan baku menganggur, shg berapa pun tkt upah akan diterima..shg tkt upah stabil...biaya produksi stabil...harga stabil/tetap.

 

Pada saat kurva AS Vertika, semua faktor produksi (tk, tanah, modal, teknologi) sudah digunakan secara penuh (full employment). Pada saat ini, setiap ada kenaikan AD, hanya akan menyebabkan kenaikan harga (inflasi..demand oull inflation), tanpa menyebabkan kenaikan pendapatan nasional (Y). Mengapa...? ...demand pull...

 

Gambar c. Kurva AS yang realistisi. Apa artinya?

·         Kurva AS yang bentuknya melengkung dari kiri bawah ke kanan atas memiliki arti bahwa semakin tinggi tingkat harga, semakin banyak output nasional yang diproduksikan oleh perusahaan perusahaan dalam perekonomian

 

Penjelasan lebih lanjutnya:

Setiap ada kenaikan AD, akan menyebabkan kenaikan harga dan pendapatan nasional. Kenaikannharga (inflasi) yang relatif rendah akan mendorong  produsen untuk berproduksi, sementara tkt harga masih terjangkau oleh daya beli masyarakat.

Mengapa hal ini terjadi..?

Karena perekonomian belum mencapai tkt Full Employment.

Pengangguran ada, tapi relatif rendah..shg kenaikan upah juga relatif rendah...kenaikan biaya produksi relatif rendah ...kenaikan harga juga relatif rendah....

 

Mengapa G juga dianggap eksogen?

·         Karena G tidak dipengaruhi Y, dimana Y ini mempengaruhi (selain G) dan dipengaruhi ektor2 lain seperti C, I, dan lainnya (berdasarkan teori Keynes). Jadi menurut saya pribadi, G menjadi varianel eksogen karena tidak dipengauruhi Y dan pemerintah dapat menetapkan kebijakan sehubungan dengan pengeluarannya tanpa harus memperhatikan sektor, dengan maksud untuk pertumbuhan ekonomi.

 

Pemerintah bisa menaikkan G dengan cetak uang baru, pinjam dari luar negeri ataupun dari pengusaha/ lembaga keuangan dalam negeri

Pemerintah bisa membuat anggaran defisit ataupun surpkus...tergantung dengan kondisi ekonomi, sosial dan kemauan politik.

 

 

 

Izin bertanya Pak, X dianggap sebagai variabel eksogen, namun bukannya X juga dapat dioangaruhi oleh Pajak? Mohon keterangannya Pak.

·         X(ekspor) hanya dipengaruhi secara langsung oleh foreign exchage rate (e...nilai tukar matabuang domestik terhadap mata uang asing), pendapatan orang luar negeri (Yf).

Pajak tidak ada hubungan langsung dengan ekspor.

 

Berarti boleh saya simpulkan bahwa "pengaruh pajak terhadap Ekspor itu ada tetapi tidak signifikan dan tidak mempengaruhi Ekspor secara langsung",Pak?

·         Kalau pajak dikenakan kepada eksportir...maka harga barang ekspor akan naik....permintaan orang luar negari akan berkuran. Jd pengaruhnya tidak langsung.

 

Gambar di atas menunjukkan adanya PERGESERAN KURVA AS...ke kanan dan ke kiri.

Mengapa terjadi pergeseran kurva AS tersebut:

ke kanan?

ke kiri?

AS bergeser ke kiri atau ke kanan disebabkan oleh perubahan tingkat produktivitas. Tingkat produktivitas antara lain dipengaruhi oleh tingkat kemajuan teknologi.

Teknologi meningkat, produktivitas meningkat, AS ke kanan. Sebaliknya...?

 

 

Perpindahan ke kiri artinya, apabila harga tetap P0 maka perusahaan-perusahaan akan mengurangi penawaran output dari yang bernilai Y0 menjadi bernilai Y1 (yaitu pergeseran dari titik A ke titik A1)

Perpindahan ke kanan artinya, Apabila harga tetap P0 pendapatan nasional riil yang ditawarkan perusahaan-perusahaan meningkat dari Y0 menjadi Y2 (lihat pergeseran dari titik A ke A2)

Komentar